Proses belajar atau mempelajari apapun akan lebih menyenangkan jika tidak melulu teori melainkan dibarengi dengan praktek dari pengalaman nyata. Seperti sekolah umum, sekolah yang khusus mengajarkan pelajaran keagamaan – sekolah minggu juga menerapkan cara belajar yang sama. Semua yang ada di alam ini dapat digunakan sebagai sarana belajar termasuk untuk mengenalkan ciptaan Tuhan dan kebesaran-Nya.
Dalam sekolah minggu, banyak cara untuk memberikan pelajaran kepada peserta didik agar lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta, 3 diantaranya :
1. Benda-benda alam sebagai alat peraga
Alat peraga tak harus mahal atau, rumit. Cukup dengan sebuah gambar atau alat-alat dari bahan sederhana. Misalnya memperagakan gambar semut yang besar atau membentuknya dari gabus untuk menceritakan sifat semut yang rajin. Aktivitas yang bisa dilakukan siswa sekolah minggu di luar ruangan seperti mengumpulkan semut-semut yang ada disekitar mereka, lalu ajak untuk mengamati dan memperhatikannya. Dari aktivitas tersebut akan memperjelas isi Alkitab yang mengajarkan untuk bersifat rajin dan gemar menolong sesama.
2. Kebaktian Padang
Setelah melaksanakan kegiatan ibadah secara rutin di dalam kelas setiap minggunya, perlu bagi para siswa untuk mengikuti kegiatan ibadah di alam terbuka yang dikenal sebagai Kebaktian Padang. Biasanya kebaktian padang digelar di taman gereja atau taman terdekat, hutan wisata, persawahan, kebun binatang, atau tempat-tempat lain yang bernuansa alam. Dalam kegiatan itu, anak-anak bisa merasakan rumput, embun, bulir padi, dinginnya air sungai, mengetahui bermacam-macam bentuk batu, panasnya matahari atau hembusan angin. Kesempatan untuk bisa merasakan semuanya secara langsung, bisa menjadi media untuk membawa anak melihat keagungan Tuhan. Ajari juga untuk mengucap syukur sehingga mereka bisa merasakan arti pentingnya menjaga kelestarian alam ciptaan Tuhan.
Kebaktian Padang di Citra Alam Lakeside, Situ Gintung, Ciputat
Alasan lain digelarnya kegiatan kebaktian padang siswa sekolah minggu adalah, Tuhan Yesus lebih banyak melakukan pengajaran di alam terbuka sebagai bagian dari pelayananNya selama di dunia. Suasana khidmat yang dekat dengan Tuhan tidak harus di sebuah ruangan tertutup yang sepi, tenang dan dengan aturan-aturan tertentu, melainkan justru ada di udara terbuka, tidak dengan aturan yang membatasi. Tujuannya agar banyak orang dapat lebih tenang dan tanpa beban selama mendengarkan khotbahNya, sehingga bisa lebih menghayati.
3. Lintas Alam Sekolah Minggu
Kegiatan ini lebih ditujukan untuk anak-anak kelas besar. Dalam kegiatan ini, persiapan perlu dilakukan jauh-jauh hari. Guru-guru akan mencari daerah yang aman untuk digelarnya kegiatan ini. Dalam Lintas Alam Sekolah Minggu, anak-anak diminta untuk menjelajahi suatu area tertentu yang sudah ditentukan, dimana ada pos-pos yang harus mereka singgahi. Di pos-pos tersebut mereka mendapat berbagai tugas yang bahan-bahannya berasal dari alam untuk diselesaikan bersama dengan kelompoknya. Misalnya membuat rangkaian bunga dari tanaman liar, membuat prakarya sederhana dari ranting atau daun yang gugur, atau membuat puisi mengenai berbagai macam batu yang mereka temukan. Bisa juga dengan memberikan ayat-ayat Alkitab yang menyebutkan benda-benda alam. Di pos terakhir, anak-anak diminta membuat kesaksian mengenai hal apa saja yang mereka pelajari melalui alam dan mengenai Tuhan.
Kegiatan lintas alam sekolah minggu ini biasanya ditutup dengan ibadah bersama. Melalui kegiatan tersebut, anak tidak hanya lebih mengenal kebesaran dan keagungan Tuhan, tetapi bisa melihat bagaimana diri mereka dapat memanfaatkan apa yang ada di alam untuk sesuatu yang berguna.
Sebagai tempat pendidikan alam terbuka yang menitikberatkan pembelajaran pada praktek dan pengalaman nyata, Citra Alam terbuka untuk menyelenggarakan kegiatan rohani sekolah minggu di alam terbuka. Anda bisa memilih kegiatan yang tersedia seperti Outbound, Perkemahan maupun Pelatihan Seni dan Budaya, atau merancang kegiatan sendiri. Tim profesional akan mendukung dan membantu berjalannya acara, agar berjalan dengan sukses.