top of page

Membentuk Mindset Siswa Lewat LDKS Virtual

Diperbarui: 25 Jun 2021

Sebagai Program Tahunan, setiap sekolah menengah tentunya sudah merancang kegiatan LDKS untuk siswa. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dimana penyelenggaraan LDKS dilakukan di lokasi kegiatan dengan menggelar camping, LDKS SMP Azahari Islamic School tahun 2021 ini digelar secara virtual melalui aplikasi zoom dengan jumlah peserta 103 siswa yang berasal dari kelas 7 dan 8. Menurut koordinator kegiatan, ustad Maulani, tujuan digelarnya LDKS virtual kali ini adalah menumbuhkan minat siswa untuk berorganisasi.

bangun mindset siswa melalui LDKS virtual

Dalam pelaksanaannya secara virtual sudah tentu kegiatan LDKS ini berbeda persiapannya dibanding camping di lokasi kegiatan. Persiapannya jauh lebih sederhana. Jika camping LDKS membutuhkan perlengkapan camping mulai dari tenda hingga kebutuhan pribadi siswa, LDKS virtual hanya membutuhkan jaringan internet stabil dan smartphone atau laptop. Di pihak penyelenggara, harus memiliki aplikasi sambungan komunikasi jarak jauh yang mampu menghadirkan banyak peserta live secara bersamaan. Biasanya peserta LDKS berjumlah lebih dari 50 siswa karena diambil dari beberapa kelas. Pelaksanaan LDKS virtual SMP Azahari Islamic School berlangsung selama 2 hari yaitu pada 21 sampai 22 Januari 2021, dengan jumlah peserta 103 siswa.

Peserta LDKS dalam sesi materi Mindset

Selama berlangsungnya LDKS virtual, siswa antusias dalam berinteraksi dengan host dan pemateri. Di hari pertama yang diisi dengan materi Mindset dan Keorganisasian, siswa diajarkan untuk bisa memiliki pola pemikiran sendiri. Setiap peserta diminta menyebutkan tokoh yang paling menginspirasi. Ada yang mengatakan tokohnya adalah ayah. “Karena dia selalu ada untuk aku”, kata siswa tersebut. Ada juga peserta yang mengatakan “tokoh yang menginspirasi adalah ibu karena ibu yang melahirkan dan membesarkan, tidak mudah bagi seorang ibu untuk membesarkan anak-anaknya.” Suasana pun menjadi penuh haru.

Kak Harry memandu sekaligus membawakan materi

Pada sesi selanjutnya yang diisi materi Keorganisasian, host acara, Kak Harry membukanya dengan sebuah cerita tentang seorang anak kecil yang mempertanyakan gema suaranya di alam bebas. Dari cerita tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap perbuatan dan perkataan baik akan kembali pada diri masing-masing. Janganlah pernah berharap balasan atas kebaikan, meski terkadang pada kenyataannya balasan itu tidak sesuai dengan harapan. Karena menjadi baik adalah pilihan hidup, terutama bagi seorang muslim.

Kak Febri menyampaikan materi public speaking

Siswa kemudian diajak untuk membuka pikiran tentang pentingnya organisasi. Karena hanya dalam organisasi, siswa akan berlatih berani menghadapi banyak karakter orang, berani menyampaikan pendapat, hingga akhirnya mampu untuk bekerja sama dengan orang lain.

susunan acara LDKS Virtual SMP Azahari Islamic School

Untuk menambah semangat siswa mengikuti LDKS virtual pihak sekolah mengadakan doorprize bagi siswa yang aktif dalam berinteraksi. Pemenang doorprize dipilih oleh tim Citra Alam. Disela pelaksanaan secara virtual, peserta yang sudah terbagi dalam kelompok diminta mendiskusikan sebuah materi permasalahan melalui grup chatting. Hal ini terkait latihan problem solving siswa dimana mereka dapat belajar memecahkan masalah secara bersama-sama. Seperti pada Camping LDKS, di akhir acara, pihak sekolah, panitia dan penyampai materi memilih siswa-siswi terbaik dan memberikan penilaian kepada individu maupun kelompok peserta.


“Keren itu, ketika kesempatan dan kesiapan dapat berjalan bersama”, begitu kata Kak Hari. Dengan LDKS virtual ini, diharapkan siswa bisa menjadi pribadi luar biasa minimal untuk diri sendiri, sehingga kelak akan bisa memberikan kebermanfaatan bagi orang lain.



Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page