Belajar memainkan alat musik mampu menstimulasi perkembangan otak anak-anak. Terlebih jika alat musik yang diperkenalkan adalah alat musik tradisional sehingga anak juga bisa mempelajari seni dan budaya bangsa.
Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Terbuat dari bambu dan cara memainkannya dengan menggoyangkannya sehingga menghasilkan bunyi. Getaran bunyi dalam susunan nada 2,3 sampai 4 terdapat pada setiap ukuran angklung, baik besar maupun kecil. Alat musik yang sangat sederhana ini terbuat dari 3 jenis bambu pilihan yakni bambu hitam, bambu tali dan bambu gombong.
Meski berasal dari tanah Sunda, namun angklung sangat populer di Asia Tenggara. Bahkan terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Asal mula terciptanya angklung sendiri berawal dari kehidupan masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi sebagai makanan pokoknya. Hal tersebut melahirkan mitos kepercayaan menggunakan alat musik ini sebagai alat untuk memikat Dewi Sri (Dewi Padi) turun ke bumi, agar tanaman rakyat tumbuh subur. Penggunaan angklung kemudian berkembang menjadi penyemangat pertempuran di masa kerajaan Sunda hingga masa penjajahan pemerintah Hindia Belanda.
Selanjutnya dalam perkembangannya, angklung menyebar ke seluruh pulau Jawa, hingga Kalimantan dan Sumatera. Pada tahun 1908 tercatat adanya sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand yang antara lain ditandai dengan penyerahan angklung, sehingga permainan ini sempat menyebar di negeri gajah putih tersebut.
Oleh karena perkembangan kesenian angklung yang begitu cepat, maka warisan budaya ini perlu dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
Teknik Bermain Angklung
Memainkan sebuah angklung sangat mudah. Rangka angklung dipegang pada salah satu tangan (biasanya tangan kiri) sehingga angklung tergantung bebas. Sementara tangan kanan mengoyangnya hingga berbunyi. Untuk memainkan satu unit angklung dalam membawakan sebuah lagu, diperlukan banyak pemusik yang dipimpin oleh seorang konduktor.
Setiap pemusik akan dibagikan satu hingga empat angklung dengan nada berbeda-beda. Kemudian konduktor menyiapkan lagu dengan tulisan nada-nada yang harus dimainkan. Setelah sang konduktor memberi aba-aba, masing-masing pemusik harus memainkan angklungnya dengan tepat sesuai nada dan lama ketukan. Teknik-teknik tertentu pun juga harus diperhatikan.
Berlatih Angklung
Angklung akan terdengar merdu dan megah jika dimainkan beramai-ramai dengan kompak. Untuk itu diperlukan persiapan dan latihan yang matang dengan dipimpin pelatih yang memiliki pemahaman musik umum maupun angklung. Tahap persiapannya adalah :
Pilih lagu dengan aransemennya. Lagu yang cocok dimainkan dengan angklung umumnya berirama riang, terutama jika para pemainnya adalah pemula.
Persiapkan unit angklung sesuai aransemen. Dari aransemen tersebut bisa diketahui berapa angklung yang diperlukan berdasarkan rentang nada lagu dan keseimbangan intonasinya.
Kumpulkan pemain dan distribusikan angklung kepada mereka. Jika ada pemain yang memegang banyak angklung, pastikan agar ia tidak memainkannya secara bersamaan.
Mempelajari lagu terlebih dahulu secara bersama-sama dengan menelusuri alur lagu, mana bait-bait dan chorus yang harus diulang.
Para pemain diminta menghafal not-not lagu dan bagian permainannya secara perlahan-lahan.
Meningkatkan teknik ketika konduktor bisa mulai memimpin dengan menekankan keserempakan permainan, dinamika maupun penjiwaan
Sebelum tampil dipentas, bisa mulai dipikirkan improvisasi agar para pemain melakukan gerakan yang menarik dan tidak berdiri kaku terus menerus.
Memperkenalkan dan melatih permainan alat musik tradisional seperti angklung kepada anak-anak usia sekolah, harus dengan arahan instruktur yang sudah profesional. Bahkan tak hanya anak-anak usia sekolah, orang dewasa pun juga bisa ikut berlatih memainkan angklung.
Citra Alam memiliki sarana yang memadai untuk menggelar pelatihan angklung dengan jumlah peserta minimal 50 orang. Pelatihan dapat diikuti oleh anak-anak mulai dari kelas 4 SD, sampai usia dewasa. Tersedia aula yang besar dan nyaman untuk memainkan seperangkat alat musik angklung secara bersama-sama. Pelatihan angklung ini merupakan sarana menyenangkan berlatih alat musik tradisional, sekaligus ikut melestarikan budaya bangsa.
Comments