Zaman yang serba canggih seperti sekarang ini muncul berbagai jenis perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang bisa terlihat salah satunya munculnya gadget di berbagai kalangan masyarakat baik di pelosok Desa maupun di Kota baik dewasa, tua bahkan anak-anak. Perkembangan ini sangat jauh berbeda dengan zaman dahulu yang mainannya hanya boneka, pelepah pisang yang dipotong-potong kemudian di masak.
Kehidupan saat ini memang sangat jauh berbeda, dimana anak-anak membawa gadget kemana-mana untuk main game bahkan sampai lupa waktu belajar dan lainnya. Sering kita lihat anak-anak berkumpul namun masing-masing sibuk melihat gadgetnya tanpa ada komunikasi dengan yang lain. Sehingga masa kanak-kanak mereka terlewat begitu saja tanpa ada keriangan canda tawanya. Gadget memang benda modern apalagi semua aplikasi dan informasi dapat didapatkan dengan mudah dan sudah tersedia. Tapi perlu di ingat juga bahwa gadget itu tidak selamanya baik untuk perkembangan anak. Lantas, bagaimana cara orangtua mengatasi ketergantungan anak bermain gadget?
Ada baiknya jika orangtua kembali mengajak anak ke dunianya seperti dengan cara memperkenalkan berbagai macam seni dan budaya Bangsa, salah satunya seni batik tulis. Seni batik tulis merupakan salah satu warisan budaya Bangsa Indonesia yang saat ini mulai luntur karena mulai tergeser dengan budaya luar. Anak-anak perlu pemahaman bahwa budaya Indonesia mencerminkan nilai-nilai moral Bangsa dan identitas di tengah-tengah masyarakat. Adapun teknik-teknik dalam pembuatan seni batik tulis adalah sebagai berikut:
Pencoretan (Menggambar pola batik)
Proses batik tulis dimulai dengan teknik pencoretan yaitu menggambar pola motif pada kain putih atau biasanya mori menggunakan pensil tulis. Proses pencoretan ini membutuhkan keterampilan dan ketelitian yang tinggi. Anak bisa menuangkan semua idenya dengan menggambar sesuai dengan kemampuan mereka. Misal menggambar bunga, hewan, dan bentuk lainnya.
Pencoletan
Setelah melewati proses menggambar, selanjutnya adalah teknik pencoletan yaitu menggunakan alat canting. Kemudian malam atau lilin yang sudah di panaskan kemudian torehkan pada kain tersebut dengan mengikuti pola yang sudah dibuat. Dalam teknik ini memang harus lebih berhati-hati dan membutuhkan cita rasa seniman yang tinggi, kreativitas serta skill.
Pewarnaan kain
Setelah melewati proses demi proses, selanjutnya adalah teknik pewarnaan pada kain batik tersebut. Proses pewarnaan terbagi menjadi dua menggunakan teknik colet dan teknik celup. Jika menggunakan teknik celup, semua kain dicelupkan pada wadah besar yang sudah diberi pewarna. Kemudian jika menggunakan teknik colet kain batik dibentangkan secara horisontal kemudian dicolet pewarna dengan menggunakan kuas. Namun, harus tetap berhati-hati dalam pewarnaan supaya memberi kesan yang baik dan tidak beradu warna.
Plorodan
Teknik plorodan merupakan proses untuk melepaskan malam atau lilin yang menempel pada kain. Proses plorodan ini adalah dengan memasak air hingga mendidih kemudian kain dimasukkan dalam air tersebut. Malam atau lilin tidak tahan terhadap panas sehingga jika terkena panas lilin tersebut akan meleleh dan terlepas dari kain batik.
Dengan mengajak mereka berkegiatan di atas serta mengetahui teknik-tekniknya tentunya menjadi solusi baik bagi anak dalam mengatasi ketergantungan anak bermain gadget dan menjadi cara untuk melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia.
Comments