top of page

Perbedaan Anak yang Pernah Mengikuti Kegiatan Character Building dan yang Tidak

  • Gambar penulis: Citra Alam
    Citra Alam
  • 15 menit yang lalu
  • 3 menit membaca
character building
character building

Di era modern seperti sekarang, kecerdasan akademik saja tidak cukup untuk mempersiapkan anak menghadapi tantangan kehidupan dan dunia kerja di masa depan. Kemampuan seperti kepemimpinan, komunikasi, kolaborasi, empati, dan tanggung jawab adalah pondasi penting yang membentuk karakter seseorang.

Melalui kegiatan Character Building, anak-anak mendapatkan pengalaman langsung yang membentuk cara mereka bersikap, berpikir, dan mengambil keputusan. Lalu, apa sebenarnya perbedaan anak yang pernah mengikuti kegiatan Character Building dan yang tidak?

Berikut penjelasannya.

1. Kemampuan Beradaptasi

Anak yang Pernah Mengikuti Character Building

Mampu beradaptasi dengan situasi baru karena terbiasa menghadapi tantangan lapangan, bekerja dengan teman baru, serta menyelesaikan tugas di bawah kondisi yang berubah-ubah.

Anak yang Tidak Pernah Mengikuti

Cenderung lebih mudah panik atau kebingungan ketika dihadapkan pada situasi yang tidak familiar. Adaptasi biasanya lebih lambat karena kurang latihan pengalaman langsung.

character building

2. Rasa Tanggung Jawab

Mengikuti Character Building

Anak lebih memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Mereka terbiasa merawat perlengkapan, menjaga kebersihan, menyelesaikan tugas kelompok, dan bertanggung jawab terhadap perannya.

Tidak Mengikuti

Tanggung jawab sering kali harus diingatkan berkali-kali. Anak belum terbiasa mengatur dirinya secara mandiri atau memahami pentingnya menyelesaikan tugasnya.

3. Kemampuan Berkolaborasi

Mengikuti Character Building

Terlatih bekerja dalam tim, menghargai pendapat orang lain, dan saling mendukung demi keberhasilan kelompok. Kegiatan outbound dan team games membuat anak terbiasa menciptakan komunikasi yang efektif.

Tidak Mengikuti

Terkadang lebih individualistis atau kesulitan bekerja sama. Konflik kecil dengan teman lebih mudah muncul karena tidak terbiasa menyelesaikan masalah secara kolaboratif.

character building

4. Kepercayaan Diri

Mengikuti Character Building

Anak lebih berani mencoba hal baru, tampil di depan orang lain, dan mengambil keputusan. Tantangan lapangan membangun rasa percaya diri yang autentik, bukan sekadar teori.

Tidak Mengikuti

Anak bisa lebih mudah ragu-ragu, takut salah, atau enggan keluar dari zona nyaman karena tidak mendapatkan ruang eksplorasi dan pengalaman membangun diri.

5. Kepemimpinan

Mengikuti Character Building

Memiliki jiwa leadership yang muncul dari pengalaman memimpin kelompok kecil, mengatur strategi permainan, atau menyelesaikan proyek bersama.

Tidak Mengikuti

Potensi kepemimpinan mungkin tetap ada, tetapi kurang terasah karena tidak ada situasi nyata untuk mempraktikkannya.

character building

6. Pengelolaan Emosi

Mengikuti Character Building

Anak belajar mengatur emosi ketika lelah, tidak sepakat dengan teman, atau menghadapi tantangan sulit. Aktivitas lapangan melatih kesabaran dan kontrol diri.

Tidak Mengikuti

Cenderung lebih mudah emosional atau frustrasi saat menghadapi tekanan karena belum pernah dilatih dalam situasi nyata yang menuntut pengelolaan emosi.

7. Kemandirian

Mengikuti Character Building

Sudah terbiasa mengurus kebutuhan sendiri: merapikan barang, mengikuti jadwal, mempersiapkan alat, hingga menyelesaikan tugas tanpa selalu mengandalkan bantuan.

Tidak Mengikuti

Masih sering bergantung pada orang lain, terutama dalam hal-hal kecil, karena kurang terekspos pada pengalaman yang menuntut kemandirian.

character building

Peran Citra Alam dalam Program Character Building

Sebagai lembaga edukasi luar sekolah, Citra AlamĀ menyelenggarakan berbagai program Character Building yang dirancang khusus untuk anak-anak dan remaja, di antaranya:

  • Leadership & Team Building

  • Outbound & Problem Solving Games

  • Perkemahan / Camping Pramuka

  • Pelatihan Seni Budaya (Angklung, Pottery, Batik)

  • Pelatihan Hidroponik & Kepedulian Lingkungan

Melalui pendekatan experiential learning, setiap kegiatan dibuat untuk memberi pengalaman nyata yang membentuk karakter kuat, positif, dan berdaya saing.

character building

Anak yang pernah mengikuti kegiatan Character Building umumnya memiliki karakter yang lebih matang: mandiri, percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu bekerja sama. Sementara anak yang tidak pernah mengikutinya bukan berarti kurang baik—mereka hanya membutuhkan lebih banyak kesempatan untuk mengalami, mencoba, dan belajar melalui aktivitas langsung.

Pada akhirnya, karakter tidak dibentuk dalam sehari, tetapi melalui pengalaman-pengalaman bermakna. Dan kegiatan Character Building adalah salah satu cara paling efektif untuk menanamkannya.

Ā 
Ā 
bottom of page