Masa orde baru merupakan masa setelah turunnya Presiden Soekarno kemudian digantikan oleh Presiden Soeharto. Pada masa kepemimpinan Soeharto yang berlangsung selama lebih dari 30 tahun, Negara Indonesia mengalami kemajuan pembangunan ekonomi. Adapun beberapa hal positif yang didapatkan dari pembangunan ekonomi secara umum pada masa Orde Baru ini antara lain pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, serta perkembangan sektor pertanian.
Prestasi luar biasa yang diperoleh dari perkembangan sektor pertanian ini adalah Indonesia bisa mengubah status dirinya dari Negara pengimpor beras terbesar di dunia menjadi Negara pengekspor beras terbesar di dunia dan mencapai swasembada pangan pada tahun 1980-an.
Bicara tentang pertanian, mungkin sampai saat ini ketika mendengar kata pertanian yang ada di pikiran kita hanya cangkul, sawah, padi, kotor, dan jorok. Apa kalian masih ingat kapan terakhir kali pergi ke sawah? Mungkin sudah puluhan tahun yang lalu. Masih ingat bagaimana keseruan kalian saat berburu belut atau keong di sawah? Dimana baju dan celana yang dipakai penuh dengan lumpur bahkan sampai ke wajah dan rambut tapi di sisi lain kita merasa sangat senang bahkan enggan untuk beranjak pulang ke rumah.
Belum lagi ketika orangtua kita mulai menggerakkan lukunya (alat membajak sawah) yang biasa ditarik oleh kerbau atau sapi. Dengan antusias kita naik di atas luku dan ikut membajak sawah atau bahasa keren-nya saat ini adalah agro sawah.
Apa itu agro sawah? Agro sawah merupakan salah satu wahana edukasi yang memperkenalkan dan mendidik anak-anak supaya lebih dekat dengan alam. Kegiatan ini disajikan dalam konsep belajar sambil bermain, dimana anak-anak akan belajar bagaimana mengolah sawah mulai membajak sawah sampai menanam padi. Di samping keseruan itu kita juga perlu tahu bahwa banyak sekali nilai edukasi yang bisa kita dapatkan saat mengikuti kegiatan agro sawah antara lain: 1. Menghargai proses
Banyak orang mengatakan bahwa menunggu merupakan hal yang melelahkan. Sama hal nya ketika menjadi seorang petani mengikuti proses demi proses mulai dari merendam benih padi, menabur benih padi pada lahan yang sudah disediakan, membajak sawah sampai menanam padi. Bahkan untuk menunggu hasil panen bisa 3-4 bulan. Nah, melalui agro sawah anak-anak menjadi tahu asal mula nasi yang selama ini mereka makan dan bagaimana proses pengolahan padi.
2. Menghargai petani
Melalui kegiatan agro sawah anak akan lebih bisa menghargai profesi dari seorang petani. Menjadi seorang petani merupakan pekerjaan yang luar biasa karena tidak semua orang mampu melakukannya. Mereka bisa bertahan dengan panasnya terik matahari dan dinginnya guyuran air hujan. Mereka melakukan itu semua bukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri akan tetapi demi kepentingan orang banyak. Melalui agro sawah anak-anak menjadi lebih tahu bagaimana kerja keras dari seorang petani. Sawah merupakan bagian dari alam semesta yang akan membuat anak-anak menjadi pribadi yang rendah hati.
3. Makanan pokok
Ketika seorang anak mengikuti agro sawah, anak akan mengerti bahwa nasi yang selama ini mereka makan berasal dari padi yang nilainya begitu berharga dan melalui proses yang begitu panjang juga melelahkan. Dari itu, anak akan lebih menghargai sehingga tidak menyia-nyiakan makanan yang selama ini menjadi makanan pokok sehari-hari.
4. Mencinta alam
Saat berada di sawah orangtua bisa mengenalkan alam pada anak. Anda juga bisa mengajak anak jalan-jalan keliling area persawahan dengan menghirup udara segar di pagi hari, melihat pemandangan air sungai yang bening kemudian ajaklah anak mandi di sungai. Hal ini akan mengajarkan anak untuk mencintai alam dan menumbuhkan rasa syukur atas apa yang telah Tuhan berikan.
Bukan hanya bermain namun anak juga bisa mendapat berbagai nilai edukasi saat berkegiatan agro sawah. Bagaimana dengan anak anda, apa sudah mencoba kegiatan satu ini?