top of page

Mengelola Stres pada Anak Selama Masih Belajar dari Rumah

Gambar penulis: Diniarini CitraalamDiniarini Citraalam

Diperbarui: 14 Jun 2021

Tugas menumpuk, terlalu banyak gangguan, sulit untuk fokus dan konsentrasi menjadi hal yang sering sekali dialami para siswa saat belajar online dari rumah (PJJ). Semua siswa di setiap jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMA bahkan perguruan tinggi merasakannya. Berbagai permasalahan itu seringkali membuat stress anak-anak yang ditunjukkannya dengan berbagai sikap. Oleh karena itu penting bagi orang tua, atau orang-orang yang berada dekat dengan anak-anak untuk memahami permasalahan stres pada anak akibat pandemi.


kegiatan belajar dan berkarya anak di rumah

Bagaimana cara mengenali stress pada anak ketika masih menjalani belajar dari rumah?


Seorang anak tidak seharusnya merasa stres akibat terlalu lama belajar dari rumah, karena mereka menjadi lebih dekat dan memiliki banyak waktu dengan orang tuanya. Namun dibalik kondisi mereka yang terlihat baik-baik saja, tak selalu berarti tidak ada masalah. Tanda-tanda stres bisa dikenali sejak dini, seperti dihimpun Ikatan Dokter Anak Indonesia berikut ini :

  1. Perubahan perilaku atau gestur yang tidak biasa

  2. Emosi tidak stabil seperti mudah marah dan mudah menangis

  3. Tidak bisa tenang

  4. Menarik diri dari lingkungan

  5. Nafsu makan menurun

kegiatan prakarya online sekolah bersama citra alam
belajar virtual selama masa pembelajaran jarak jauh

Apa saja faktor penyebab stres pada anak selama PJJ?


Jika salah satu atau beberapa tanda-tanda diatas sudah terlihat pada anak, langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah mengetahui penyebabnya. Faktor penyebab stres pada anak selama pemberlakuan PJJ dapat dikomunikasikan secara langsung dengan anak atau bisa diamati dari 2 kemungkinan ini :


1. Adanya tuntutan akademik dari orang tua.


Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli seperti ditulis situs parenting.co.id mengatakan pandemi sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis anak. “Ini semua terlalu ekstrim buat anak-anak, sekolah nggak ada, temenan nggak bisa, nggak ada lagi kegiatan outdoor.” Kondisi yang membingungkan bagi anak tersebut semakin bertambah dengan tuntutan akademik dari orang tua. Orang tua seringkali terburu-buru menerapkan standar bahwa anak harus tenang dan paham semua materi yang disampaikan guru lewat online. Sementara banyak anak yang juga sulitnya memahami materi pelajaran saat PJJ dibandingkan dengan sekolah dikelas.


Ilustrasi orang tua ajarkan anak belajar dari rumah

2. Anak terpapar masalah orang tua.


Masa pandemi memberikan permasalahan tersendiri bagi orang tua karena kehidupan tidak bisa berjalan normal apalagi jika mengalami dampak secara ekonomi. Dengan keberadaan anak yang lebih banyak dirumah, maka mereka pun akan mudah terbawa suasana permasalahan di dalam rumah. Kondisi tersebut akan menambah permasalahan bagi psikologi anak, tak hanya yang masih kecil tetapi bisa sampai jenjang tertinggi usia sekolah.

pose pengunjung di miniatur kabah citra alam riverside
mendekatkan anak pada kehidupan spiritual bisa atasi masalah psikologi

Bagaimana cara mengatasinya?


Adalah Lia, 17 tahun siswa kelas XII di sekolah swasta di Gowa, Sulawesi Selatan yang mengaku sering merasa sedih, kesepian dan putus asa karena harus belajar sendiri di rumah. “Soal merasa stres kadang ada, sampai down, bahkan sampai pasrah, sudah nggak mau kerjain apa-apa. Nilai anjlok pun nggak peduli lagi. Padahal sebelum pandemi, ada tugas dikit aja langsung kerjain. Meski demikian Lia yang tergabung dalam English Club di sekolahnya ini sudah memiliki cara sendiri untuk mengatasi stresnya. “Jadi cara saya ngilangin stres itu dengan ambil me-time, dengan dengerin lagu-lagu, nonton drakor (drama Korea) dan sesekali keluar main dengan teman, tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan,” katanya.


Belajar bersama teman

Angin segar pemberlakuan kembali belajar tatap muka


Solusi yang sudah dipraktekkan oleh Lia bisa menjadi cara untuk mengatasi stres selama PJJ. Namun demikian peran orang tua juga tetap sangat penting, misalnya dengan memperbanyak komunikasi dengan anak. Singkirkan dulu berbagai permasalahan keluarga dan mulai ajak anak untuk berkomunikasi dengan bahasa cinta.

mempersiapkan anak memasuki masa tatap muka sekolah
Ilustrasi sekolah tatap muka masa new normal

Dengan adanya rencana pemberlakuan kembali belajar tatap muka mulai tahun ajaran baru Juli 2021, bisa menjadi angin segar bagi sekolah, namun masa peralihan tetap perlu diantisipasi, jangan sampai menimbulkan masalah psikologi baru bagi anak. Kolaborasi antara orang tua, guru dan anak sangat diperlukan demi kelancaran proses belajar bagi anak.


*) dari berbagai sumber




bottom of page