top of page
Gambar penulisNasionalisme Indonesia

Manfaat Terapkan Budaya Antri Sejak Dini

Ada sebuah cerita tentang pernyataan seorang guru di Australia mengenai antri dan matematika. Cerita itu sudah di share oleh dan kepada ribuan orang termasuk para orang tua dan pendidik. Guru Australia tersebut berkata “Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”  

“Kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa matematika. Sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri dan selalu ingat pelajaran berharga dibalik proses mengantri. Biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara semua murid dalam satu kelas ini pasti akan membutuhkan etika moral dan pelajaran berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak,” jelas guru Australia itu. 

Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa mengajarkan budaya antri dianggap lebih sulit dibanding mata pelajaran matematika yang sudah mendapat predikat paling sulit. Sebab manfaat dari kebiasaan antri bisa dirasakan seumur hidup.


Oleh karena itu perlu untuk mengajarkan budaya antri sejak dini karena sangat banyak sekali manfaatnya, 9 diantaranya :

1.Anak belajar sabar sehingga bisa mengendalikan emosi dan keinginannya, bila belum waktunya maka harus menunggu sampai tiba gilirannya.

2.Anak belajar menghormati hak orang lain. Mereka yang datang duluan berhak mendapat giliran lebih dulu sehingga tidak semena-mena apalagi mengambil milik orang lain.

3.Anak belajar konsekuensi dari perbuatan. Bila ingin mendapat giliran lebih dulu maka harus datang lebih dulu, oleh karena itu harus bangun lebih pagi, bersiap lebih cepat sehingga bisa sampai lebih dulu dari orang lain.

4.Anak belajar mengatur waktu. Agar tidak terlambat maka anak-anak akan mengatur waktunya sebaik dan se-efisien mungkin agar bisa mendapatkan antrian tidak paling belakang, misalnya mandi tidak lama-lama, tidur tidak terlalu larut agar bisa bangun bagi dan sebagainya.

5.Anak menjadi berpikir untuk melakukan sesuatu selama mengantri seperti menghapal pelajaran, membaca buku, browsing internet, bahkan bermain game pun tidak apa.


belajar antri dalam hal apapun

6.Anak belajar bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain yang juga ikut mengantri. Misalnya saat anak-anak hendak ke toilet, ia bisa memberitahukan pada mereka yang ada di depan atau yang mengantri di belakangnya dan juga kepada petugas yang menjaga, bahwa ia cuma sebentar ke toilet dan apakah boleh kembali lagi ke nomor antrian yang sama.

7.Anak belajar disiplin, tertib, rapi dan sopan karena dalam mengantri tidak perlu mendorong-dorong sebab setiap orang pasti akan mendapatkan gilirannya.

8.Anak dapat belajar rasa malu karena kadang kala ada orang-orang yang menyerobot antrian orang lain yang akan membawa keributan/kericuhan sehingga hal ini menjadi pelajaran berharga bagi anak.

9.Anak belajar berani, jika ada yang menyerobot antriannya atau antrian orang lain, anak dapat mencoba menegurnya karena hal tersebut merugikan orang lain


antri saat berkegiatan di alam terbuka

Dengan mengajarkan budaya antri akan membentuk karakter anak sehingga mereka akan lebih mudah untuk bersosialisasi di masyarakat ketika dewasa nanti. Pelajaran yang tak kalah penting dari matematika itu dapat diajarkan mulai dari usia balita atau ketika anak sudah bisa bermain dengan teman sebaya.

1.443 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


bottom of page