top of page

Lebaran Meraih Kemenangan, Sebuah Pembelajaran Karakter

Diperbarui: 10 Mei 2021

Lebaran merayakan Hari Raya Idul Fitri selalu identik dengan istilah Meraih Kemenangan, mengapa demikian? Secara umum orang mengetahui bahwa Lebaran adalah momentum Meraih Kemenangan karena setiap umat Islam berhasil melalui bulan Ramadhan yang penuh ujian mengendalikan hawa nafsu dengan berpuasa 1 bulan penuh. Hal itu dibenarkan oleh pendapat beberapa tokoh islam.

Menurut KH Ahmad Satori Ismail, ada beragam kemenangan yang bisa diraih setiap umat islam dalam 1 bulan menjalani ibadah dibulan Ramadhan. Selain berpuasa dari makan, minum serta melakukan hal buruk yang mengurangi pahala dan membatalkan puasa, semua ritual ibadah di bulan suci dapat membawa setiap muslim untuk meraih kemenangannya. Guru besar UIN Syarif Hidayatullah ini menjelaska, seorang muslim yang disebut meraih kemenangan adalah mereka yang diampuni dosanya dan diterima pahalanya.

"Barang siapa puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, diampuni baginya dosa-dosa masa lalu" (HR Bukhari & Muslim)

Sementara tokoh islam lainnya, Din Syamsuddin mengatakan, kemenangan di hari raya adalah milik mereka yang menang dalam mengendalikan hawa nafsu, menjadikan mereka senantiasa berpikir dan berperilaku positif, sehingga pada akhirnya mereka menjadi pribadi yang paripurna. Itulah mengapa meraih kemenangan dalam lebaran bisa menjadi sebuah pembelajaran karakter setiap muslim. “Orang yang menang di hari raya adalah mereka yang meraih ketakwaan. Ini tidaklah mudah, sebab meraih ketakwaan membutuhkan perjuangan,” kata din.


Semua ritual peribadatan yang bisa dijalankan selama bulan Ramadhan yang bisa menjadi pembelajaran karakter adalah :

  1. Belajar sabar, ikhlas, menahan hawa nafsu mengendalikan diri lewat berpuasa (tidak makan, tidak minum, tidak marah, tidak berperilaku buruk)

  2. Belajar sabar dan khusyu lewat ibadah tarawih (khusyu berarti tenang, rendah hati, fokus hanya kepada Allah)

  3. Belajar teliti, rajin dan disiplin lewat tadarus

  4. Belajar introspeksi diri lewat itikaf

  5. Belajar sabar lewat bangun tengah malam untuk makan sahur

  6. Belajar mengendalikan diri saat berbuka puasa

  7. Belajar toleransi dan mengasihi sesama lewat zakat fitrah / sedekah

Itulah nilai pendidikan karakter yang bisa dirasakan setiap umat muslim tanpa mengenal batasan usia, jika bersungguh-sungguh menjalankan seluruh ibadah di bulan Ramadhan. Seperti diharapkan bahwa nilai-nilai kebaikan itu bisa terus dipertahankan dan pada akhirnya melekat, menjadi identitas setiap individu umat muslim. “Saya berpesan kepada umat Islam : Marilah nilai-nilai Ramadhan itu kita pertahankan dan kita realisasikan dalam kehidupan nyata, baik sebagai individu, dalam kehidupan keluarga, bermasyarakat, maupun berbangsa-bernegara,” pesan Din Syamsuddin.


*sumber : Republika

209 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page