Setiap anak pasti suka bermain. Dengan bermain, anak dapat leluasa mengembangkan imajinasi, meningkatkan daya kreatifitas, sekaligus belajar bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitarnya. Bermain dengan media yang berasal dari alam, seperti air, tanah, pasir dan tumbuhan, biasanya lebih menyenangkan bagi anak-anak. Tinggal bagaimana memberikan pengarahan yang tepat kepada mereka, agar permainannya dapat lebih bermanfaat. Kreasi tanah liat misalnya, karena sifatnya yang lunak dan lentur, tanah liat bisa dikreasikan menjadi bermacam-macam bentuk sesuai dengan keinginan. Oleh karena itu, tanah liat menjadi salah satu media yang sangat tepat untuk merangsang imajinasi, serta mengasah kemampuan motorik anak.
Manfaat lain membuat kreasi tanah liat bagi anak adalah dapat memperkuat fungsi kongnitif anak. Sebab ketika membentuk tanah liat, mereka akan menghadapi masalah baru untuk diselesaikan sendiri.
Membuat kerajinan dari tanah liat membutuhkan kesabaran dan ketelitian, karena prosesnya yang memerlukan waktu cukup lama. Perlu juga untuk menyiapkan seluruh bahan dan peralatan yang akan digunakan, guna mempermudah pengerjaannya.
Beberapa teknik yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan dari tanah liat adalah :
Teknik menggunakan tangan langsung tanpa alat bantu. Teknik ini merupakan yang paling sederhana, karena hanya menggunakan kelihaian jari tangan untuk membentuk tanah liat sesuai dengan keinginan. Teknik ini sering dipakai untuk anak-anak pra sekolah, yang masih memiliki imajinasi bebas untuk berkreasi dengan media tanah liat.
Teknik Membutsir yang menggunakan alat untuk mencungkil atau menoreh. Teknik ini dilakukan untuk memahat atau membentuk detail dari desain yang telah dibuat
Teknik dengan menggunakan pemutar. Cara tersebut biasa digunakan untuk membuat kerajinan seperti keramik, vas bunga, gentong dan lain-lain.
Jika semua bahan dan perlengkapan sudah tersedia, tanah liat siap dibentuk sesuai dengan keinginan. Pertama, tambahkan sedikit air pada tanah liat kemudian mengulennya dengan tangan secara manual. Apabila teknik yang digunakan tanpa menggunakan alat bantu, tanah liat yang sudah bercampur dengan air secara merata bisa langsung dibentuk sesuai dengan keinginan.
Pada tahap mendesain tersebut diperlukan kreatifitas, imajinasi, kesabaran dan fokus. Dari keterampilan membentuk atau mendesain inilah, kemampuan motorik dan fokus diuji, agar menghasilkan bentuk yang bagus, rapi dan indah.
Bagi anak-anak, membentuk tanah liat merupakan kesenangan tersendiri. Mereka bisa bebas berkreasi dengan bahan alam tersebut, sekaligus memperoleh pengalaman baru.
Setelah tahap mendesain/membuat, dilakukan pengeringan yang membutuhkan waktu selama beberapa hari hingga tanah liat mengering dan mengeras dengan sendirinya. Pada tahapan ini sebaiknya tanah liat tidak dijemur, tetapi didiamkan saja. Sebab apabila dijemur, akan terjadi proses penguapan yang bisa membuat tanah liat mudah retak.
Selanjutnya masuk pada tahap pembakaran dengan memasukkan tanah liat yang sudah kering ke dalam tungku atau oven yang sangat besar. Jika menggunakan oven, membutuhkan sekitar 2 tabung gas untuk proses pembakaran selama sekitar 8 jam. Pembakaran dilakukan dalam suhu sekitar 1000 derajat celcius, agar terjadi reaksi kimia sehingga tanah liat menjadi keras secara permanen dan tahan air.
Untuk menyelesaikan pengerjaan pembuatan kreasi tanah liat, dilakukan pewarnaan atau pengecatan. Karena warna alami tanah liat biasanya merah dan cokelat, maka kita bisa memberi warna atau mengecat dengan warna yang diinginkan. Pada tahapan akhir ini akan terlihat seperti apa hasil kreasinya.
Ada kepuasan tersendiri jika membuat sesuatu yang merupakan hasil tangan sendiri. Media tanah liat menjadi sarana untuk belajar hal yang baru bagi anak-anak. Sementara untuk orang dewasa, berkreasi dengan sumber daya alam tersebut bisa menghasilkan karya seni yang bernilai tinggi.
Komentar