Mengenal karakter anak sejak dini menjadi sesuatu yang penting dalam proses mendidik anak. Dekat dengan anak akan memudahkan mereka untuk lebih terbuka kepada orang tuanya, bercerita tentang apa yang dialami setiap saat.
Kebanyakan para orang tua menyadari betapa kurangnya rasa percaya diri anak ketika mulai memasuki dunia pendidikan. Oleh karena itu, sebelum masa itu datang, rasa ragu dan malu yang melanda anak saat harus berinteraksi dengan orang selain keluarganya masih belum dipandang sebagai masalah dan cenderung dimaklumi. Salah satu cara membangun rasa percaya diri pada anak adalah dengan memberi kebebasan bereksplorasi dengan lingkungan sekitar. Hindari memberikan terlalu banyak batasan saat bermain maupun beraktivitas sehari-hari. Anak yang dibiarkan bereksplorasi untuk memuaskan rasa ingin tahunya akan berkembang menjadi anak yang kreatif dan pintar, dan anak kreatif biasanya akan lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan dunia luar.
Memperkenalkan berbagai macam kegiatan positif yang memerlukan aktivitas fisik, akan mengharuskan anak berbaur dengan teman-temannya maupun orang baru. Sehingga anak belajar berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungan baru, hal ini tentunya dapat menambah wawasan baru bagi anak. Melakukan aktivitas di luar ruangan pastinya membebaskan anak bergerak sesuai yang mereka inginkan. Selama dalam pengawasan, maka orang tua pun tidak perlu begitu khawatir.
Ajarkan anak juga untuk melakukan banyak hal secara mandiri, misalnya belajar makan sendiri, mengikat tali sepatu sendiri, belajar naik sepeda, dan aktivitas lainnya yang mampu dilakukan sendiri. Anak-anak yang percaya diri merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan menunjukkan sikap “Aku bisa”. Sebaliknya, mereka yang kurang memiliki rasa percaya diri selalu merasa “Aku tidak bisa” atau “Aku takut”. Hal semacam ini suatu saat akan menjadi boomerang bagi anak setelah tumbuh dewasa karena tidak dibekali rasa percaya diri yang kuat dalam dirinya.
コメント