Bagaimana Menjadi Siswa-Siswi yang Peka terhadap Perkembangan Zaman Saat Ini?
- Citra Alam

- 20 Jun
- 2 menit membaca

Di era digital yang terus berkembang pesat, tantangan dan peluang hadir silih berganti. Dunia berubah cepat — teknologi baru bermunculan, cara belajar berevolusi, dan pola komunikasi pun ikut bergeser. Sebagai generasi muda, siswa-siswi saat ini dituntut untuk tidak hanya belajar materi sekolah, tapi juga menjadi pribadi yang peka dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Lalu, bagaimana caranya agar siswa-siswi bisa menjadi pribadi yang tidak tertinggal oleh zaman? Ini dia beberapa hal yang bisa dilakukan!
1. Membuka Diri terhadap Ilmu Baru
Zaman sekarang bukan zamannya hanya mengandalkan buku pelajaran. Informasi bisa diperoleh dari banyak sumber: internet, video edukasi, diskusi daring, webinar, hingga pelatihan di luar sekolah.
👉 Tips:
Luangkan waktu untuk menonton video edukasi di YouTube atau TikTok yang positif.
Ikuti kelas pelatihan online seperti coding, desain grafis, hidroponik, atau keterampilan komunikasi.
Bergabung dengan komunitas belajar agar bisa saling tukar wawasan.
2. Peka terhadap Isu Sosial dan Lingkungan
Menjadi peka zaman artinya juga peduli terhadap isu sekitar, seperti perubahan iklim, sampah plastik, atau isu sosial seperti intoleransi dan perundungan.
👉 Tips:
Ikut serta dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, kampanye lingkungan, atau volunteer.
Diskusikan isu-isu aktual bersama teman atau guru.
Gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan positif dan edukatif.
3. Membangun Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif
Perkembangan zaman menuntut siswa-siswi untuk tidak hanya menerima informasi, tapi juga mampu mengolahnya secara kritis dan menciptakan solusi baru. Dunia kerja masa depan lebih menghargai kemampuan problem solving, kerja tim, dan kreativitas.
👉 Tips:
Ikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menantang seperti debat, karya ilmiah remaja, atau seni budaya.
Latih diri untuk melihat satu masalah dari berbagai sudut pandang.
Jangan takut mencoba dan gagal. Kreativitas lahir dari keberanian bereksperimen.
4. Menguasai Literasi Digital dan Etika Bermedia Sosial
Di era media sosial dan AI, penting sekali bagi siswa-siswi untuk tahu bagaimana cara menggunakan teknologi dengan cerdas dan bijak. Bukan sekadar update status atau ikut tren, tapi juga mampu menyaring informasi dan menjaga etika digital.
👉 Tips:
Pelajari cara mengecek kebenaran informasi (fact-checking).
Jangan asal repost, pastikan sumbernya valid.
Gunakan media sosial untuk hal positif: portofolio, edukasi, atau aksi sosial.
5. Tetap Memegang Nilai Karakter dan Jati Diri Bangsa
Meskipun zaman berubah, karakter yang kuat dan cinta terhadap budaya sendiri adalah fondasi penting agar siswa-siswi tidak kehilangan arah. Memahami nilai Pancasila, menghormati perbedaan, dan mencintai budaya Indonesia adalah sikap yang harus terus ditanamkan.
👉 Tips:
Ikuti kegiatan seni budaya seperti menari, membatik, bermain angklung, atau kegiatan napak tilas kebangsaan.
Pelajari sejarah bangsa untuk memahami perjuangan dan nilai-nilai luhur para pahlawan.
Terapkan nilai gotong royong dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari.
Menjadi siswa-siswi yang peka terhadap perkembangan zaman bukan berarti ikut-ikutan tren tanpa arah. Justru sebaliknya, itu berarti menjadi pribadi yang melek informasi, adaptif, kritis, peduli lingkungan, dan tetap menjunjung nilai-nilai luhur bangsa.
Dengan sikap ini, generasi muda Indonesia akan siap menghadapi masa depan, tidak hanya sebagai penonton, tapi sebagai aktor perubahan yang membawa dampak positif.
Ingin memberikan pengalaman belajar di luar sekolah yang membentuk karakter dan keterampilan zaman kini?Yuk, kunjungi Citra Alam, tempat edukasi luar sekolah yang menghadirkan pelatihan karakter, seni budaya, pertanian modern, dan kepemimpinan siswa.





